Berkurangnya Majalah Sebenarnya Menjadi Masalah
[Toa Progresif]
Media merupakan alat atau saluran penghubung komunikasi seseorang kepada orang lain. Dengan adanya media, maka terjadilah sebuah komunikasi, karena komunikasi ialah suatu proses penyampaian pesan dari satu individu kepada individu lainnya.
Media cetak merupakan salah satu saluran komunikasi yang cukup efektif dalam penyampaian informasi. Karya jurnalistik berbentuk cetak adalah yang tertua di dunia , Media cetak pertama di dunia adalah yang dituliskan diatas papan bernnama Acta Diurna
Media cetak memiliki berbagai bentuk, contohnya berupa koran, majalah, tabloid, dan lain-lain ,
Kini media tersebut banyak digantikan perannya dengan media online. Media cetak sekarang banyak ditinggalkan para pembacanya akibat perkembangan teknologi digital. Perkembangan teknologi informasi ini telah mengubah bentuk media dari singlemedia menjadi multimedia. Sekarang, pembaca lebih memilih budaya watching dibandingkan reading.
Melihat fenomena ini, bagaimana cara media cetak mengambil perannya kembali untuk tetap memposisikan dirinya sebagai saluran penyampaian informasi? Bagaimana cara mempertahankan media cetak agar tetap menjadi perhatian konsumen?
Media cetak dari segi jumlah bertambah tetapi dari segi pembaca telah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Data dari BPS menunjukkan masyarakat berumur 10 tahun ke atas yang membaca surat kabar sebesar 23,0 %. Tahun 2006 berkurang menjadi 0,3%. Kemudian turun drastis tahun 2009 menjadi 18,4% dan pada tahun 2012 turun lagi sampai sebesar 17 %. Hal ini jelas dalam konteks pembaca dan pasar maka media cetak makin berkurang dan tentu saja lama-kelamaan media cetak ini bisa mengalami gulung tikar.
• Eksistensi Media Cetak di Tengah Media Online
Sebagian kalangan di area masyarakat indonesia saat ini tetap bertahan dengan media cetak, sementara masyarakat luar sudah berpindah ke arah digital. Adanya jaringan internet telah mengubah cara orang menggunakan media bahkan di seluruh dunia. Perubahan bentuk penyampaian pesan dari cetak menjadi online berdampak pada masa depan media itu sendiri.
Bergesernya kebiasaan pembaca untuk mengonsumsi media dengan menggunakan koneksi internet dan mulai meninggalkan media cetak menjadi ancaman tersendiri bagi eksistensi media cetak. Penerbitan tabloid, koran dan semacamnya itu menjadi semakin sulit karena kebiasaan membaca orang yang sudah berubah.
• Keunggulan Media Cetak dari Perspektif Psikologi
Jika membandingkan koran atau surat kabar dengan media online maka berita yang disajikan dari koran bisa terbilang masih bisa dipertanggungjawabkan karena pembuatannya pun melalui proses editing kepada tim redaksi. Sedangkan media online, agak sulit dipertanggung jawabkan karena masih banyak juga yang belum memahami kode etik jurnalistik, sehingga dapat memungkinkan terjadinya kesalahan penyedia informasi. Media cetak dianggap lebih mampu mencegah informasi yang tidak layak serta menyajikan berita secara lebih akurat.
Media cetak masih menjadi menarik karena informasi yang diterbitkan bisa disimpan tanpa harus melakukan "recording" seperti dalam media siaran, dan informasi tersebut masih bisa didapatkan kembali jika suatu saat diperlukan.
Komentar
Posting Komentar