KENALAN LEBIH DEKAT DENGAN KAHUMATA



Oleh Maulana Irham


[TOA PROGRESIF] 


 #10 


Hallo abstrakers Toa Progresif kembali lagi setelah rehat beberapa waktu yang lalu , kali ini kita bahas kawan progresif dari Kahumata sokin ! 
  

           (Doc. Moshpit Noise Vol 1)

  
Bisa dibilang banyak sekali komplotan musisi baru yang menetas telur disaat pandemi, tak sedikit pula yang mengawali perhelatan lewat subkultur bawah tanah dikota manado yang masih konsisten dan ada yang baru akan memulai rally kreatifitas nantinya  .

Pada bulan mei 2020 akhirnya menandakan hadirnya inovasi baru namun dengan wajah yang tak cukup baru disana , Kahumata akhirnya digagas oleh Yosua Kalebos di masa kelaparan pandemic attack . 

Nama Kahumata yang terdengar cukup lekat akan nusantara dan dicampuri bau elegan nan filosofis sendiri akhirnya diadopsi Yosua Kalebos dan kawan-kawan dari bahasa sangihe yang berarti "Bulan Sabit" .

Mengambil beberapa referensi sepeti 'This Will Destroy You' dan 'Radiohead' , Kahumata pun terbentuk dengan format line up diantaranya Yoshua Kalebos (Gitar) , Gilbert Matantu (Gitar) Andrew Pulingkareng (Bass) dan Febry Lepa (Drum) , Uniknya band post rock instrumental yang satu ini mengumpulkan beberapa personil yang memiliki lebih dari satu side project di scene lokal dan beberapa diantaranya dihuni orang-orang yang sama dari mereka .

               (Into The State Of Perfection)

Mengawali debut dengan sebuah inovasi bernama Into the state of perfection yang menandakan bagian dari single awal Kahumata yang berisi beberapa track post rock nan manis seperti Almanac , 24 , Into The State Of Perfection dan 1306 pada 24 November 2020 telah mengudara lewat platform digital dan menyusul keluarnya CD lewat kolektif produksi bersama KNCT.CO dan dapat dijangkau dibeberapa lapak online berupa Mandala Records , KNCT.CO serta lapak konvensional lainnya . 

                                                                                                       (Unintended)

Tak berhenti sampai disitu berselang sebulan kemudian yoshua dkk langsung menggarap tajuk selanjutnya "Unintended" pada 17 Desember 2020 yang juga ditembakan langsung via platform digital kesayangan kita semua . 


Meskipun ada garapan yang harus di post-poned namun tak membuat para bulan sabit berhenti sampai disitu dan dibuktikan lewat masih cukup eksis-nya mereka tampil dalam gigs lokal dikota manado .

"Ya karena masalah produksi torang di lokal so boleh , jadi sekarang so sisa mo cari tau bagaimana torang pe distribusi supaya nda cuma torang lagi yang mo baku saling support karena somo ada orang-orang laeng lagi diluar manado yang mo support torang pe karya"

Demikian harapan dari kahumata untuk perhelatan skena musik lokal yang digaris bawahi yakni gerakan tak lagi sebatas menciptakan sesuatu namun akan lebih sehat lagi jika itu dibarengi dengan support didalamnya .


See u vellas 
Panjang Umur Hal Baik & Hal Layak 




Komentar

Postingan Populer