Kenalan Lebih Dekat Dengan "Lazuardi Music"
[Toa Progresif ]
#7
Kali ini kita bahas kawan progresif dalam dapur komunitas tanpa nama atau project perahu kertas yang berfokus pada project musik yakni Lazuardi Music .
Band side project dari komunitas tanpa ini didirikan pada 17 November 2020 di manado setelah melewati beberapa pertimbangan dari komunitas tanpa nama dan digagas oleh Maulana , Seth & Alik adalah permulaan dari perahu kertas project sendiri yang sebelumnya hanya memulai dengan membuat garapan "Bagian Dari Cerita" sebagai salah satu mini anthem komunitas kalau yang dikatakan maulana .
Nama "Lazuardi" sendiri diadopsi oleh maulana dari judul lagu cholil mahmud yang menjadi official soundtrack film "Marlina : Si Pembunuh Dalam Empat Babak"
Setelah melewati beberapa rally panjang , band yang memakai poros aliran alternatif/soft rock ini akhirnya dibentuk secara mufakat dengan format line up yakni Maulana Irham (Vocal ) , Jody Kelung (Gitar lead) , Roland Parinding (Gitar rhtym) , Adhitya Alwiansyah (Bass & Backing Vocal) , Rivaldi Amiri (Keyboard), Seth Terok (Drum) dan beberapa tim additional project perahu kertas .
Setelah ini lazuardi sendiri masih dalam tahap penyesuaian dan memaksimalkan garapan secara band dengan judul "Aku Bukan Peluru" dengan sedikit memakai beberapa referensi dari beberapa band dan memakai tribute terhadap tragedi dan kekacuan lama persoalan HAM akhirnya lahirlah lagu tersebut yang awalnya di inisiasikan untuk disisip dengan puisi .
Kiranya ada beberapa harapan terhadap ekosistem dan scene permusikan terlebih khusus dikota manado sendiri ,
"Kapasitas yang kalian punya usahakan maksimalkan sebaik mungkin dan momentum seperti ini membuat kita jangan kalah dengan keadaan , konsisten adalah harga yang mahal mari perjuangkan hingga berkomersial (ber output) " - Maulana .
.
See u vellas
Panjang umur hal baik & hal layak
Komentar
Posting Komentar