Pemerataan Puzzle Pegelaran Di 2020 Yang Kusam

Oleh : Maulana R Irham

Tak hanya senjata namun kini genjatan karya yang luarbiasa di 2020 , bagaimana gambarannya ? 

di awal tahun nan buruk 2020 atau mungkin transisi berakhirnya 2019 bisa dibilang suasana dunia kian naik turun di segala sisi sosial .

Itu semua tak lepas dari imbas dari pandemi yang jadi sorotan , namun siapa yang sangka selain jadi sorotan pandemi pula yang jadi patokan luarbiasa mengambil beberapa langkah lebih maju dengan proses step by step .

lahirnya banyak pergerakan sosial & kesenian dimulai dengan adanya pengadaptasian seluruh siklus dari rumah yang menjadi tagline masyhur di 2020 , ada ada saja .

ada satu skema baru yang menarik perhatian di 2020 yakni bagaimana biasanya event yang digelar dari kampus , instansi , pemerintah , masyarakat adat dll yang pusat informasinya dibilang kurang jika hanya lewat selebaran media atau bisa dibilang "nd cukup kalo cuma modal pamflet klo nd bku pangge di tongkorongan" itu perlahan di tepis , beberapa pegelaran justru berhasil melahirkan mutual yang baru .

Dengan catatan mungkin bagaimana perkaya konsep dan berusaha maksimalkan circle tetap yang ada .

beberapa kegiatan diantaranya adalah Release party , Daramuda dengan volume kesekian , Malam puisi yang berkelanjutan ,  Been caged too long , Mordeenar , Ramu karya dalam nyata , Muda berkarya , Mini Partikular , Roda tada , toudano movement , underthefest , Catatan sketsa , lokaljomarket dan masih banyak diantaranya yang dilaksanakan luarbiasa keren dengan peta strategi kesenian yang ada baik di tondano , minasaha , bitung , manado dan ada penambahan manado utara pride . 

Kemampuan beradaptasi jadi kunci keberlangsungan kesenian di masa pandemi , diperlukan strategi dan protokol baru yang luarbiasa . 

"Adaptif , kreatif dan kolaboratif" Selain menjadi hal baru perubahan konsep ke virtual festival juga menjadi inovasi luarbiasa yang memakan ide dan rekam digital di 2020 yang kelam .

Panjang umur hal-hal baik dan hal layak 

Sampai jumpa vellas