Nuansa Kontemporer Dalam "Nama Malam Carolina"

Oleh : Maulana R Irham

                     (Nama Malam Carolina)

Tak perlu di pungkiri beberapa tahun kebelakang telah banyak melahirkan inovasi baru khususnya dalam bidang kesenian di kota manado .

Memaksimalkan kapasitas baik secara individu maupun kolektif rasanya perlu di tumpahkan jika momentum mengizinkan dengan kondisi antusiasme dan banyak kurangnya nanti yang menyimak adalah konsekuensi setelah itu .

Dengan nuansa kontemporer serta kolaborasi seadanya , "Nama Malam Carolina" kini menjadi wajah baru di manado dengan konsep Puppetry performance atau suguhan wayang modern dengan sensasi musikal yang di usung oleh Raditomo beberapa waktu yang lalu bersama dengan Sasa Mokodongan , Maulana Irham , Zulfikar Abasi dan Carolina Clararossa yang juga dinamakan sebagai representasi dari dua wadah kolektif Komunitas tanpa nama , Malam Puisi Manado dan nama dari Carolina sendiri .

Sejatinya menampilkan wajah baru dimanado adalah seni dalam mencoba konsekuensi baru pula , namun tidak salah dengan mencoba melihat peluang melalui mini event atau gigs yang ada di sekitar .


"Ini bagian dari inovasi yang perlu dilebarkan sayapnya , semoga kedepan senantiasa lebih diterima" - Maulana 




Manado , 8 Desember 2020







Komentar

Postingan Populer